"Laki-laki yang tertidur ini namanya Gatot Pujo Nugroho"


Laki-laki yang tertidur ini namanya Gatot Pujo Nugroho, kebetulan seorang gubernur, gubernur sebuah propinsi terbesar di luar jawa, Sumatera Utara.

Dia hanya sedang tertidur di pojokan sebuah masjid karena ikut I'tikaf Ramadhan yang baru berlalu kemarin. Tertidurnya biasa aja, tidur orang biasa, seperti kita tidur apalagi yang beritikaf.

Tidurnya seorang Gatot tidak perlu diliput media, karena dia hanya tertidur di sela-sela tilawah, sholat dan mendoakan rakyatnya. Dia tak layak masuk media, karena dia tak masuk got.

Saat mau mengikuti Itikaf, Gatot juga tanpa pengumuman terlebih dahulu, itikaf full apa itikaf paket kilat (seperti umroh). Bahkan beliau datang ke masjid tempat itikaf hampir tanpa sepengetahuan warga dan jamaah yang ikut itikaf. Hal ini seperti dituturkan seseorang yang kebetulan memergoki Pak Gubernur ini seperti diceritakan di situs matatelinga.com berikut ini:

Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Biasanya sebagian umat muslim melakukan i'tikaf di sejumlah masjid. Seperti yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin, Tanjung Rejo, Medan, sekitar 210 umat Islam memadati masjid yang terletak di  Komplek Taman Setia Budi Indah 1, Senin Malam (21/7/2014) untuk melakukan i'tikaf guna meraih Lailatul Qadar.

Malam semakin larut biasanya masjid semakin sepi dari jamaah. Tetapi, lain yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin ini. Semakin larut semakin bertambah banyak jamaah masjid yang datang. Mereka datang langsung melaksanakan shalat dan mengambil posisi untuk "tadarus" atau membacakan Al Qu'an bersama ratusan jamaah yang telah hadir mendahului.

Ada yang menarik perhatian, ketika jam yang terpampang di didinding masjid menunjukkan pukul 00.26 WIB, yaitu kehadiran jamaah pria bersama istrinya memasuki masjid  Al-Musabbihin. Pria ini sengaja datang menggendong anak balitanya untuk i'tikaf. Demikian juga jamaah lainnya yang sengaja datang bersama keluarga untuk i'tikaf.

Ternyata yang lebih istimewa lagi saat waktu menunjukkan pukul 01.41 WIB,  karena diantara jamaah telah hadir Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho ST, MSi yang datang bersama Istri dan anak-anaknya.

Kedatangan orang nomer satu di Provinsi Sumatera Utara ini tanpa pengawalan, tanpa ditemani protokoler dan tanpa pendampingan dari para ajudannya.

Gatot yang datang langsung berwudhu dan melakukan shalat sunah Tahiyatul Masjid kemudian mengambil Al Quran dan membacanya.

Ternyata aktifitas ini tidak banyak diketahui jamaah karena Gubsu datang ke masjid saat jamaah sedang larut dalam ibadahnya masing-masing, sementara yang lainnya juga  sudah ada yang istirahat untuk mempersiapkan shalat tahajjud.

"Oh itukan pak Gatot ! ternyata ternyata dia juga tak tidur di rumah dan memilih  i'tikaf di sini," kata salah satu jamaah yang langsung menghampiri orang nomer satu untuk menyalami.

Pukul 02.00 dinihari para jamah mulai mempersiapkan shalat malam berjamaah yang dipimpin oleh Imam shalat, Ustazd Susanto. Sebelum melaksanakan shalat malam terlebih dahulu memberikan tausiah tentang keikhlasan untuk beri'tikaf.

"Kita ikhlas meninggalkan kediaman kita, anak-anak kita, keluarga kita guna mendekatkan diri kepada Allah SWT, merendahkan diri untuk mengharapkan Ridho Allah SWT. Mari kita jadikan malam ini untuk mengharapkan Ridho Allah semata," nasehatnya saat memberi tausiah.

Tepat pukul 02.30 WIB shalat malam berjamaah pun dimulai. Imam memulai rakat-rakaat panjang, lalu para jamaah jatuh syahdu dalam keheningan malam dengan lantunan ayat-ayat Al-Quran yang menyayat hati. Gubsu bersama jamaah lainya terlihat tertunduk dalam lantunan doa.

Tepat Pukul 03.00, waktu untuk makan sahur pun tiba, para jamaah diisaratkan oleh pengurus masjid untuk menyantap makan sahur berupa nasi bungkus yang telah disiapkan di teras masjid.
Lagi-lagi, ditempat ini beberapa jamaah yang belum mengetahui kedatang Gubsu dibuat terkejut. Betapa tidak, seorang Gubernur berbaur dengan masyarakat untuk makan sahur bersama di teras masjid. Dia begitu ramah dan sesekali menerima uluran tangan para jamaah.

Begitu juga Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho dan dua putrinya, terlihat berbaur dengan jamaah wanita lainnya untuk makan saur bersama.

Gubsu benar-benar memanfaatkan waktunya di tempat itu untuk beribadah. Begitu selesai sahur dia melakukan shalat sunah sebelum melaksanakn shalat subuh berjamaah. Kemudian meluangkan waktunya bersama jamaah untuk mendengarkan mimbar subuh yang diisi oleh ustazd  Fahri dengan nasehatnya tentang  keutamaan Ramadhan yang paling besar adalah di sepuluh hari terakhirnya. Karena pada malam-malam akhir terdapat malam Lailatul Qadar. (sumber fb dan matatelinga.com) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

17 komentar:

  1. Ini namanya diliput media.Udah ah jgn ikut2 pencitraan( munafik) dan satu2nya nama yg berhak melekat diblkg nama adalah nama bapak,bkn nama suami..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudna teu asup tv jang ari munafik teh naon

      Delete
  2. @Noyaputra: Astaghfirullah...dihindari prasangka buruk pak. Baiknya ambil hikmah positif utk perbaikan diri kita sendiri dulu...

    ReplyDelete
  3. Mantab bisa dicontoh,

    ReplyDelete
  4. Oke saja kalo pemimpin ini diberitakan baik karena memang punya pribadi yang baik.
    Tapi pemikiran itu sirna semua akibat narasi berita yang memojokan pribadi lain ..
    Akhirnya saya membaca berita ini sebagai sebuah pencitraan dan negative campaign ..
    Kasian pa gatot

    ReplyDelete
  5. No doubt, he still one of the best...

    ReplyDelete
  6. Astagfirullah. Apa perlu membandingkan dgn org lain? Siapapun yg baca, terlihat benar tendensinya koq.

    ReplyDelete
  7. Setuju dengan Nopayputra... apalagi dalam artikel dibandingkan dengan gubernur yang masuk got. Kalau sudah ada foto2 ya namanya dokumentasi....
    Pada dasarnya oke2 saja seorang gub melakukan hal ini sbg manusia biasa. Sepertinya pembuat artikel ini yang meletakkan posisi gub melebihi manusia biasa.... termasuk menulis gelar2 sarjana gub dengan lengkap sekali. Akan lebih manusiawi dan mengena jika ditulis dengan gaya bahasa sederhana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju juga kalo ini akhirnya menjadi bagian dari pencitraan walaupun wajar kalo blog ini gak mau bilang pencitraan, karena blog ini bukan sebuah media resmi dan latar belakangnya sang gubernur berasal dari partai tertentu yg gak pernah suka dengan gubernur yg masuk got, jadi ini dianggap bukan pencitraan. Blog bukanlah sebuah media resmi tapi cm catatan seseorang di internet (weB LOG). jadi isi blog hanya catatan sang empunya blog, bukan resmi dan tidak bisa dipertanggungjawabkan isi dan maksud tulisannya kecuali kepada allah. Demikian pendapat saya pribadi.

      Delete
  8. Setuju dengan Nopayputra... apalagi dalam artikel dibandingkan dengan gubernur yang masuk got. Kalau sudah ada foto2 ya namanya dokumentasi....
    Pada dasarnya oke2 saja seorang gub melakukan hal ini sbg manusia biasa. Sepertinya pembuat artikel ini yang meletakkan posisi gub melebihi manusia biasa.... termasuk menulis gelar2 sarjana gub dengan lengkap sekali. Akan lebih manusiawi dan mengena jika ditulis dengan gaya bahasa sederhana

    ReplyDelete
  9. Biasa aja kaleeeee... Apa ini namanya bkn pencitrann???
    Kalo ni gubernur ada prestasinya pasti kedengeran kok. Kalo ga kedengeran ya berati emang cm bs tdr d mesjid doang!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. komen dari org yg tidak mengerti artinya i'tikaf.,

      Delete
  10. Yg dilakukan pak Gatot ini bagus sebagai pemimpin. Tapi sayangnya,cara penulis ini yg salah..terlalu membandingkan dgn Gubernur yg suka masuk Got. Dari cara menulis penulis,sedikit banyaknya pembaca tau darimana penulis berasal.

    ReplyDelete
  11. masih kurang. harus bisa bikin mobil dulu dengan merk "ASEMKA"...

    ReplyDelete
  12. Kebanyakan orang Indonesia 95% Menyimpulkan belum tau sok tau... belum ngerti sok mengerti...Belajar menghargai orang lain kalau anda mau di hormati, Alhamdulillah Pemimpin Negeri ini sudah mulai merubah sikap, dan prilaku sebagai Pelayan Masyarakat...

    ReplyDelete
  13. Wooowww keren begini harusnya Indonesia dari dulu

    ReplyDelete