Akhirnya Ngaku, Lembaga Survey Yang Menangkan Jokowi Dibayar MetroTV


Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengaku hasil surveinya dibiayai olehMetroTV. Dia menegaskan setiap mempublikasikan hasil quick count harus diberitahukan sumber dana ke publik.

"Untuk konteks Pilpres, kami dibayar MetroTV. Setiap kali, kita melakukan survei quick count dan sejenisnya harus diketahui dananya dan dananya ditanggung MetroTV," kata Burhanuddin kepada wartawan di Hotel Century, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/7).

Dia mengatakan, hasil quick count surveinya ini bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Bukan berdasarkan pesanan capres-cawapres tertentu.

"Saya ini berbisnis. Kalau misalnya ada yang bohong, kita langsung bawa ke polisi. Kami punya mekanisme quality control," tuturnya.

Dia menambahkan, dirinya lebih percaya berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2. Menurut dia, hasil quick count lebih akurat karena data diperoleh langsung dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Perbedaan hasil quick count dan penghitungan KPU, saya lebih percaya quick count. Karena teman-teman lembaga survei punya data langsung dari TPS," tuturnya.

Berikut hasil quick count Indikator Politik, Rabu (9/7):

1. Prabowo - Hatta: 47,20%
2. Jokowi - JK : 52,47%

Data masuk: 92,2%
Sampel TPS (N): 2.000
Margin of error: +/- 1%
Selisih suara: 5,27 %

sumber: merdeka DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

58 komentar:

  1. Alasan orang-orang Kalah

    Orang-orang kalah.... sian deh loe

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Emangnya tps punya mbah mu.. di tempat w jokowi menang 193. Prabowo cuma 43

      Delete
    2. PDIP kan dekat dgn wong cilik... wajar aja jokowow menang... kan indonesia lbh banyak wong ciliknya....tp mereka g sadar udh d akalin.qta buktikan aja...apa jokowow akan buy back kmbali indosat?????!!!!

      Delete
    3. buat an.. baca nih http://www.kaskus.co.id/thread/5536552b529a45ed1f8b456d
      biar nggak kesannya kgk bodo2 amat.

      Delete
    4. Dolar sekarang RP. 14.000,00 Sembako pada naek semua. Cari kerja susah, banyak yang bangkrut usaha nya.

      Delete
    5. Dolar sekarang RP. 14.000,00 Sembako pada naek semua. Cari kerja susah, banyak yang bangkrut usaha nya.

      Delete
    6. Dolar sekarang RP. 14.000,00 Sembako pada naek semua. Cari kerja susah, banyak yang bangkrut usaha nya.

      Delete
  3. Orang-orang PKS juga punya data langsung dari TPS (saksi) seluruh TPS di Indonesia malah, bukan hanya sample ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. datanya dah dituker sama daing sapi, gitu aja kok repot.

      Delete
    2. Eh ternyata rezim skrg maen daging juga

      Delete
  4. Elo cuman 2000 tps nah pks ada di 270.000 tps menang mana coba, muhtadi muhtadi membela yang bayar bukan membela kebenaran hakiki

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. bu mega, pak JK dengan pak surya paloh itu suruh bobok aja dirumah urus cucu.

      Delete
  5. Jika jadi sebagai wakil presiden mendampingi Jokowi, Jusup Kalla di ingatkan agar waspadai penghianatan yg dilakukan oleh penyusup di ring satu istana.
    Pasalnya lingkaran ring satu jokowi (yang formasinya dikuasai PDI-P) yg berada dilingkungan istana dan sekneg menengarai adanya skenario pemakzulan Jokowi ditengah jalan kepemimpinan-nya sebagai RI-1.
    Menurut sumber informasi inteljen partai PDI-P yg ketuai Tjahyo Kumolo, ada skenario partai-partai koalisi yg saat ini tergabung dalam pemenangan Jokowi-JK akan melakukan penghianatan terselubung. Nasdem-Goklkar-PKB (minus Hanura) ditengarai sebagai pihak-pihak yg memotori pemakzulan Jokowi dari kursi keprisedenan (melalui kasus korupsi yg melibatkan Jokowi saat menjabat sbg gubernur DKI) dan mendorong Jusup Kalla untuk mengisi kekosongan jabatan dan menjadikan nya Presiden yg menggantikan Jokowi.
    Informasi intelejen juga menyebutkan bahwa Surya Paloh dicurigai akan menggalang gerakan pembusukan di tubuh partai PDI-P dalam rangka memutus trah Sukarno ditubuh Partai Banteng dng merancang dan mendukung terbentuknya dualisme kepemimpinan di lingkaran elit partai PDI-P.
    Megawati sendiri dikabarkan telah mencium adanya rencana terselubung tersebut.

    Berdasarkan informasi inteljen tersebut, para elit PDI-P diketahui telah membentuk Dewan Rahasia Partai yg dipimpin oleh Tjahyo Kumolo dan Budiman Sujatmiko (sebuah sumber juga menyebutkan adanya nama Ulil Absar Abdhala didalamnya) tengah menyusun formasi yang akan menguasai posisi ring satu istana dan sekneg.

    Kebocoran informasi rencana gerakan pemakzulan Jokowi dan rencana pembusukan partai PDI-P diketahui H-2 sebelum tanggal pemilihan 9 Juli 2014. Sumber inteljen tidak menyebutkan dari pihak mana informasi tersebut diperoleh. Karena hanya Tjahyo Kumolo dan Megawati yg mengetahui nya. Namun eks orang dekat Surya Paloh yang diduga sebagai pihak yg membocorkan skenario tersebut.

    Akibat bocor-nya informasi tersebut, para elit partai Golkar pada malam penghitungan quick count telah mengingatkan Jusup Kalla agar mawas diri dan mewaspadai adanya pihak-pihak tertentu yang ditengarai akan mengambil langkah lebih dahulu untuk mengganjal Jusup Kalla. Di khawatirkan aksi mengganjal Jusup Kalla dilakukan dng cara-cara yang keji yang mengancam keselamatan Jusup Kalla. Para elit Golkar mengkhawatirkan adanya upaya-upaya me-racun Jusup Kalla. Usia lanjut JK dikhawatirkan akan menyebabkan kurangnya pertahanan stamina tubuh yang terkontaminasi toksin sedikit saja dapat mengancam nyawa dan rentan menyebabkan kematian.
    Sebaliknya upaya menciptakan kekosongan posisi Wapres memberikan hak prerogatif kepada Presidan/Jokowi untuk menentukan Wapres yg menggantikan JK. Nama yang disebut-sebut adalah Jend.(Purn) Luhut Panjaitan.
    Nama Luhut di usung guna memuluskan naiknya nama Puan Maharani pada posisi Wapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

    Menurut informasi tsb, rencana pemakzulan Jokowi melalui kasus hukum efektif mulai gencar dilakukan pada 6 bulan pertama sejak terbentuknya Kabinet pemerintahan baru dan diharapkan pada pertengahan tahun 2016 dapat dilakukan Sidang Istimewa. Sementara pembusukan partai PDI-P sudah mulai digagas saat terbentuknya Kabinet baru. Rachmawati Soekarno Putri disebut-sebut sebagai nama yg di gadang-gadang sebagai pimpinan kubu yg bersebrangan dengan Megawati dalam dualisme dan perpecahan kepemimpinan Partai PDI-P.

    Sumber informasi ini bermula didengar dalam rapat tertutup organisasi Forkot yg dipimpin oleh Adian Napitupulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah mantap ceritanya kaya cerita agen 001 James Bowo

      Delete
    2. itu cuma dongeng. jgan trlalu dipecaya. apalagi gerakan yg dilakukan koalisi indonesia hebat memang untuk indonesia yg lebih bik

      Delete
  6. Sampel TPS 2000 sedangkan jumlah TPS se Indonesia 480ribu. Masa lebih percaya pada sampel, sekolah di mana tuh orang???

    ReplyDelete
    Replies
    1. terus kalo lo tes darah apa musti semua darah lu yang diambil.sekolah tinggi tinggi masih goblok juga lu.

      Delete
    2. Ahmad rusyadi itu makan tai apa makan batu... gobloj kok dipelihara... kambing tuh dipelihara.. bisa gemuk... hahah

      Delete
    3. Elo yg bego tong.. Sampel darah masa lu samain sm sampel TPS. Klo darah komposisi ny homogen, dr kontol lu smpe leher lu isi ny sama. Mk nya jgn bolos pas sekolah

      Delete
    4. Heh.. Yg goblok tu elu tong.. Masa sampel darah ku samain sm sampel TPS. Klo darah komposisi ny homogen. Klo TPS bs aj lo ambil sampel ny d dket2 rumah elo aj. Maka ny klo skolah jgn suka bolos njing

      Delete
  7. Ini baru jujur, benar2 tetap independen bukan pesanan capres tertentu, bisa baca kan semua...... Kebenaran akan muncul

    ReplyDelete
  8. blognya gretongan...whaahhaahaa

    ReplyDelete
  9. ý âk þëRçâýâ..... Tþ âmâ kþú Z ×

    ReplyDelete
  10. Bener niy..blog gratisan. Mana artikelnya copas lagi. Hadehh...cuma bikin judul yang wah biar banyak visitor.kampret...

    ReplyDelete
  11. Lah...itu Sumber Dana doank... Untuk basil kan ditulis di situ BUKAN pesanan capres-cawapres tertentu.. Judulnya lebay bikin adu domba tuh ma's.mbak... Tetap yg jd ya itu nanti yg terbaik aja lah buat Negri..amiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa dia mau memenangkan capres yg tdk di dukung sama yg membayar nya...mkir tong.. :-D

      Delete
  12. Yah jelas prabowo lah yang menang
    aku aja saksi dr pks dan saksi pks dr kota lain pada menangin prabowo di tps kami masing2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti Prabowo yg menang..orang2 PD tamaks kekuasa'an...

      Delete
  13. ada yang menuntut KPU dalam merilis data C1 harus ada saksi ! tapi kalau pengambilan data Quick Count ada saksinya ndak ya ? ini baru penyataan/pertanyaan yang adil/seimbang !

    ReplyDelete
  14. Udah elah gausah berantem toh ujung2nya bersatu buat indonesia elah luuuu pada berisik banget sih. Kalo kaya gini indonesia bener2 kaya kepecah 2.

    ReplyDelete
  15. Cuma orang orang bego yang ngeributin siapa yang menang, kalo lu semua cinta negara ini, siapapu yang jadi presiden dan wakilnya, harus tetap di support, karena presiden pun tetap membutuhkan rakyatnya untuk membangun negeri ini

    Intinya, semua elemen di negeri ini harus saling mengisi satu sama lain, saling melengkapi supaya negara ini jadi lebih baik,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi klo prrsiden nya jokowi.. dan wakil nya jk.. bakal jd apa negara ini... munafik semua.... mending suruh ngangon kebo aja disawah...

      Delete
  16. bukan saatnya black campaign, pemilu dah kelar. Yang kalah ga usah sakit hati, sadar diri tuk perbaiki negri. Hentikan korupsi sapi dan dana haji, tak usah mobilisasi tuk cari sensasi

    ReplyDelete
  17. kecian deh loe, punya admin bego bego

    ReplyDelete
  18. Tolol nih admin, blog gk jelas

    ReplyDelete
  19. Pilpres udah selesai tinggal nunggu 22 Juli pasti akan ketahuan mana yang pembohong dan yang Bener

    ReplyDelete
  20. Gag usah ribut tunggu ja kputusan kpu.

    ReplyDelete
  21. lah yg penting hasil qc,nya jujur apa tidak? itu ajah.
    Kok diributkan duitnya dari mana? nanti kalo dari pemerintah .. nasibnya kaya RRI, malah di tanyakan ama DPR koalisi, kenapa pemerintah yg presidennya merapat ke wowo, kok lembaga negaranya malah menangkan kubu JK.. diusut lagee...
    Bukan pada subtansi hasil pekerjaannya (qc) apakah bisa di pertanggung jawabkan tp ribut duitnya siapa?..
    Lah kalo lembaga survey nya wowo ada kah yg ngomong duit dari mana?..
    Adakah yg mau di audit?.. diperiksa?
    Apakah TV wan itu asal copy paste berita qc di CNN yg akhirnya diketahui sumbernya ternyata dr pendukung wowo sendiri?..
    Siapa yg ditugaskan mengawasi tps, parte sapi lah.. makanya ndak heran hasilnya,..Terjun bebas langsung sahamnya TV wan,.. lah jualan berita kok malah sumbernya bo'ong..malu tuh jadi trending topik dunia,..
    Ini blog gratisan ,..pake nyatut nama muslim beginian ajah dipercaya,..
    Sana gih,..cuci muka, beli spion yg bener dulu...

    ReplyDelete
  22. Tenang bos, jangan buru2, yang buru2 biasanya hasilnya kurang baik...tunggu aj tgl 22 juli sambil banyak ibadah mumpung bulan ramadhan buat yg muslim, buat yg non muslim berdoa menurut keyakinanya masing2..semoga Indonesia makin baik di pemerintahan yg akan datang siapapun presidenya..

    ReplyDelete
  23. nge posting koment di media yg pro prabowo..kekalahan memang menyaitkan..hahaha..klise tuh ..kalah ngaku jiwa besar..mang kalah kok..mau bikin apa lgi...

    ReplyDelete
  24. Tolol, nih judul bikin org salah kaprah...yg baca jg ikutan tolol saking gelap mata karna kalah
    Trus knp kalo dibayar metro tv/pihak yg menang?
    Toh hasilnya sama aja kayak hasil KPU yg resmi

    ReplyDelete
  25. Sudah.. Sudah.. Bagaimana Pun Jokowi adalah Hokage ke 7

    ReplyDelete
  26. capek deeeeh.. hari gini masih sakit hati... yang lain udh merdeka tuuu.. anda kemana aja... ayo bangun Indonesia.. Pak Jendral aja ikut kerja bangun bangsa koq...

    ReplyDelete